Cianjur,Jabar Liputan-6plus.com
Polres Cianjur berhasil menggagalkan tawuran remaja yang dipicu ajakan di media sosial. Tak hanya melibatkan remaja di Cianjur, namun juga melibatkan remaja di luar daerah.
Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto menyebutkan, aksi tawuran yang dilakukan dipicu ajakan dari media sosial Instagram bernama @kampungceria (kamcer).
“Kelompok Kampung Ceria disebut-sebut ingin menunjukkan eksistensi mereka sebagai kelompok yang “berani” dengan melakukan tindakan anarkis. Nama kampung ceria terdengar positif, tetapi kenyataannya mereka justru melakukan tindakan melawan hukum yang meresahkan masyarakat,” ujarnya belum lama ini.
Tono menyebutkan, pada Minggu (19/1/2025) lalu tepatnya pukul 03.00 Wib, Tim Maung Polres Cianjur berhasil menggagalkan tawuran dan mengamankan 14 remaja dari Cianjur dan 5 orang dari Bogor, serta barang bukti berbagai senjata tajam seperti celurit, golok dan parang, juga 15 unit kendaraan roda dua.
Menurut Tono, demi mencegah tindak pidana termasuk tawuran dan kejahatan jalanan lainnya, Tim Maung memiliki tugas khusus untuk melakukan patroli malam hari, dengan jam kerja mulai dari pukul 12 malam lebih.
“Patroli malam rutinnya ke lokasi-lokasi rawan untuk mengantisipasi potensi kejahatan. Jadi pas Minggu itu Tim Maung Melihat kelompok remaja mencurigakan yang diduga hendak melakukan tawuran. Mereka sempat berusaha melarikan diri sambil membuang senjata tajam. Namun, barang bukti berhasil ditemukan di lokasi,“ jelasnya.
Akibat perbuatannya, Tono menyebutkan, para remaja yang telah terlibat sudah menjalani proses pembinaan. Tak hanya melibatkan orangtua dan Bhabinkamtibmas, namun ketua RT/RW dan kepala desa juga turut dilibatkan dalam membuat surat pernyataan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Untuk remaja yang berasal dari Bogor sudah dipulangkan ke keluarganya dengan perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut,” katanya.
Menanggapi fenomena kenakalan remaja tersebut, pihaknya mengimbau agar orangtua lebih aktif mengawasi anak-anak mereka agar tidak terjerumus dalam kenakalan remaja.
“Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan untuk bersikap tegas dalam menangani siswa yang terindikasi melakukan tindakan negatif,“ Kata dia.
Yudi Farrell