Cianjur,Jabar Liputan-6plus.com
Gunung Padang adalah situs megalitik yang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Situs ini berada di ketinggian sekitar 885 meter di atas permukaan laut di kaki Gunung Gede. Gunung Padang dikenal karena struktur batu-batu besar yang disusun secara rapi di atas permukaan bukit yang curam.
Struktur batu di Gunung Padang terdiri dari teras-teras berundak yang membentuk piramida. Situs ini tidak hanya mengundang rasa penasaran karena ukurannya yang besar, tetapi juga karena potensi usia yang sangat tua, yang masih menjadi topik penelitian hingga saat ini.
Perbandingan
Gunung Padang sering dibandingkan dengan situs-situs megalitik terkenal di dunia, seperti piramida di Mesir atau Stonehenge di Inggris.
Meskipun secara ukuran Gunung Padang tidak sebanding dengan piramida Giza, struktur berundak dan susunan batu-batu yang sangat teratur memberikan kesan bahwa situs ini memiliki tujuan tertentu yang terkait dengan pengamatan langit atau astronomi.
Beberapa teori mengklaim bahwa Gunung Padang lebih tua dari piramida Mesir, meskipun ini masih dalam perdebatan ilmiah.
Namun, perbedaan yang paling mencolok adalah bahwa Gunung Padang berada di wilayah tropis, sementara banyak situs megalitik lainnya ditemukan di kawasan yang lebih kering dan dataran terbuka.
Ini menambah kompleksitas dalam pemahaman kita tentang kebudayaan yang membangun situs ini.
Sejarah
Sejarah Gunung Padang tidak sepenuhnya jelas, namun berbagai studi mengindikasikan bahwa situs ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Gunung Padang bisa berusia lebih dari 20.000 tahun, meskipun mayoritas arkeolog menyebutkan usia situs ini sekitar 5.000–10.000 tahun berdasarkan analisis karbon dan studi geologi.
Menurut teori yang lebih umum, Gunung Padang diyakini dibangun oleh masyarakat megalitik yang memiliki pemahaman tentang astronomi dan teknik bangunan yang luar biasa untuk masa itu.
Situs ini terdiri dari beberapa teras yang masing-masing terbuat dari susunan batu besar yang ditata dengan rapat, yang menunjukkan adanya perencanaan yang matang.
Kisah Legenda
Seperti banyak situs megalitik lainnya di Indonesia, Gunung Padang juga memiliki berbagai legenda yang berkembang di masyarakat sekitar. Salah satu legenda yang terkenal adalah cerita tentang kerajaan kuno yang menguasai wilayah sekitar Gunung Padang.
Ada yang menyebutkan bahwa Gunung Padang merupakan tempat tinggal dari dewa atau makhluk mistis, dan situs ini menjadi saksi bisu dari peradaban yang sangat maju pada zamannya.
Masyarakat setempat juga mempercayai bahwa Gunung Padang adalah tempat yang sakral, dan dalam beberapa kisah, ada yang menganggap bahwa situs ini adalah peninggalan dari kerajaan Atlantis, yang hilang akibat bencana besar.
Cerita-cerita tersebut sering kali membentuk narasi seputar situs ini, meskipun belum ada bukti arkeologis yang menguatkan klaim-klaim tersebut.
Penelitian
Penelitian tentang Gunung Padang telah berlangsung selama beberapa dekade, tetapi intensitasnya meningkat sejak 2011 ketika tim dari Universitas Indonesia (UI) melakukan riset lebih mendalam dengan menggunakan teknologi geofisika.
Penggunaan alat pemindai geolistrik dan radar bawah tanah mengungkapkan adanya struktur bawah tanah yang lebih besar daripada yang terlihat di permukaan.
Penelitian ini membuka kemungkinan bahwa situs ini jauh lebih besar dan lebih kompleks dari yang sebelumnya diperkirakan.
Pada 2014, peneliti Dr. Danny Hilman Natawidjaja dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, bersama tim, melakukan studi yang mengindikasikan bahwa Gunung Padang memiliki tiga lapisan struktur, dan lapisan terendah mungkin sudah ada sejak sekitar 20.000 tahun yang lalu. Penemuan ini menambah spekulasi bahwa situs ini lebih tua dari yang diperkirakan banyak pihak.
Selain itu, terdapat pula penelitian tentang hubungan Gunung Padang dengan fenomena astronomi. Banyak yang berpendapat bahwa susunan batu di situs ini terkait dengan pengamatan bintang, perubahan musim, atau bahkan kalender kuno.
Beberapa batu yang lebih besar diduga mengarah ke titik tertentu di langit, seperti posisi matahari terbit atau terbenam pada waktu tertentu sepanjang tahun.
Namun, meskipun banyak penelitian, belum ada konsensus ilmiah yang jelas mengenai fungsi pasti dari Gunung Padang, dan apakah situs ini merupakan bagian dari peradaban besar yang pernah ada di Nusantara ataukah hanya situs ritual yang lebih sederhana.
Gunung Padang tetap menjadi misteri besar dalam sejarah peradaban Indonesia. Dengan banyaknya teori dan penemuan yang masih harus diuji lebih lanjut, situs ini terus menarik minat baik dari segi arkeologi, astronomi, dan sejarah budaya.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap fakta-fakta lebih lanjut tentang siapa yang membangun Gunung Padang dan tujuan apa yang ada di balik pembangunan situs ini.
Cep Awan