Cianjur, Jabar Liputan-6plus.com
Masjid Al-Muhajirin Gunteng Pepabri di Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjadi salah satu tempat yang semakin banyak menarik perhatian masyarakat dalam momentum bulan ramadhan.
Dalam hal ini kuliah Subuh yang rutin diadakan setiap pagi oleh masjid Al-Muhajirin telah menjadi program yang sangat diapresiasi oleh warga setempat.
Acara yang dimulai sebelum fajar ini tidak hanya bertujuan untuk mendalami ilmu agama, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan di antara warga.
Menurut Ustadz Adi Jamaludin, salah seorang narasumber tetap dalam kuliah subuh tersebut, program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas spiritual masyarakat dengan cara yang sederhana namun mendalam.
“Kami mengadakan kuliah Subuh sebagai bentuk pengajian yang memanfaatkan waktu subuh yang penuh berkah. Harapannya, warga dapat lebih mendalami ajaran Islam dan menjadikan kebiasaan ini sebagai rutinitas sehari-hari,” ujar Adi, Jumat (7/3/2025).
Kuliah Subuh di Masjid Al-Muhajirin ini tidak hanya dihadiri oleh orang dewasa, tetapi juga oleh remaja dan anak-anak. Melalui pengajian ini, mereka diajak untuk memahami lebih dalam tentang ajaran agama serta kehidupan yang penuh dengan nilai moral.
“Tema-tema yang dibahas meliputi fiqih, tafsir, tarawih, puasa, zakat, hingga kajian tentang keutamaan waktu subuh itu sendiri. Program ini tidak hanya tentang pengetahuan agama, tetapi juga tentang menciptakan kebersamaan yang solid dalam masyarakat. Semoga ini bisa menjadi contoh yang baik untuk masjid-masjid lain di daerah ini,” tuturnya.
Salah satu peserta kuliah Subuh bernama Wawan, mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa mengikuti program kuliah Subuh ini.
“Saya merasa lebih tenang dan banyak mendapatkan ilmu baru setiap kali datang ke sini. Selain itu, kebersamaan warga juga semakin erat, kami bisa saling berbagi dan mendalami ilmu bersama,” katanya.
Menurutnya bahwa kegiatan ini juga menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi antar warga, dengan masyarakat yang datang dari berbagai latar belakang dan usia.
“Suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan pun semakin terasa, terutama setelah acara kuliah subuh selesai dan ditutup dengan doa bersama,” ucap dia.
Masjid Al-Muhajirin Gunteng Pepabri, dengan program kuliah Subuh-nya, kini menjadi contoh bahwa kegiatan keagamaan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan spiritual dan sosial masyarakat, serta membangun rasa kebersamaan yang kokoh.
Cep Awan
