Cianjur,Jabar Liputan-6plus.com
Sungguh Patut di teladani dan menjadi contoh kecil akan indahnya toleransi dan tenggang rasa yang di tunjukan oleh seorang Siswa SDN ibu Dewi 2 Cianjur yang akrab di safa rafael.
Bernama lengkap Rafael
Caesar Purba(12) merupakan siswa kelas 5 di Sdn Ibu Dewi 2 cianjur,di mana siswa tersebut datang setiap hari hadir dalam kegiatan sekolah dan duduk serta menyimak setiap kegiatan sekolah di bulan ramadhan,bahkan saat acara berbagi takjil gratis juga santunan anak yatim di sekolah tersebut rafael tidak mau ketinggalan hadir dan terlibat dalam acara tersebut.
Menurut Kepala sekolah Sdn ibu Dewi 2 Eka Nuraini,s.pd.,M.M.Pd kamis 20/03/2025. Rafael sangat antusias mengikuti kegiatan demi kegiatan bulan ramadhan di sekolah tersebut.
“Ya rafael ini sangat menarik karena setiap hari dia hadir di sekolah mengikuti kegiatan ramadhan dan dia duduk menyimak dengan seksama serta tidak pernah ketinggalan untuk hadir di sekolah,bahkan saat ini pun acara berbagi takjil juga santunan anak yatim rafael hadir,hal ini tidak lepas dari orang tua rafael mungkin karena didikan berlatar belakang TNI jadi jiwa kepedulian dan menghargai sesama dan perbedaan nya sudah terbentuk sejak dini, dan hebatnya lagi dia itu puasa mulai berangkat sekolah dan kembali ke rumah dia puasa luar biasa sekali,”Paparnya.
Hal ini tentu saja tidak luput dari peran bukan hanya orang tua,para guru dan sang kepala sekolah yang di kenal sangat dekat dengan semua murid di sekolah tersebut.
“Saya memang setiap hari membiasakan dan pembiasaan itu menerapkan bahwa memang harus ada saling menghargai,tolong menolong,toleransi tinggi kepada teman yang berbeda agama sekalipun karena memang kebetulan rafael adalah satu-satunya murid yang beragama bukan muslim di sekolah ini,anak ini aktif,pintar jadi kadang ketika sedang pembelajaran agama islam pun dia pandai mengisi soal,”imbuhnya.
Eka pun menambahkan Sebagai satu-satunya siswa non muslim di sekolah tersebut Rafael sangat istimewa dan pandai beradaptasi dengan lingkungan dan juga siswa lain.
Tentu saja hal tersebut tidak lepas dari peran sang kepala sekolah yang piawai membangun chemistry dan kedekatan secara emosional dengan peserta didik di sekolah tersebut, dia pun menjelaskan salah satu cara membangunnya dengan hal kecil seperti menyapa,profiling dan perhatian serta bentuk kepedulian kepada mereka.
“Ya saya slalu bertanya pada mereka datang dengan siapa,kemudian rumahnya di mana hal-hal kecil itu yang saya terapkan kepada mereka sehingga saya bisa lebih dekat dengan anak-anak walaupun saya tidak mengajar secara langsung di kelas,”pungkasnya.
Semoga Rafael bisa menjadi inspirasi untuk orang-orang di luar sana tentang indahnya toleransi dan tenggang rasa diantara umat beragama dan menjadi contoh nyata tentang indahnya perbedaan.
Red
