banner 728x250
Daerah  

Dinkes Cianjur Tetapkan KLB Setelah Peristiwa Keracunan Masal

banner 120x600
banner 468x60
Spread the love

Cianjur,Jabar Liputan-6plus.com
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait kasus keracunan massal yang menimpa puluhan siswa dari dua sekolah, termasuk Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Cianjur.

Insiden ini terjadi setelah para siswa menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin siang, 21 April 2025.

banner 325x300

Sebagian besar siswa mengalami gejala pusing, mual, hingga muntah, dan saat ini telah mendapat penanganan medis, baik di rumah sakit maupun perawatan mandiri di rumah.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, Frida Laila Yahya, menyebutkan bahwa pihaknya baru menerima laporan sebanyak 21 siswa yang telah dibawa ke rumah sakit. Namun, jumlah ini diperkirakan akan bertambah karena seluruh siswa—sekitar 800 orang—diketahui menyantap menu MBG hari itu.

“Kami masih dalam tahap pendataan karena kemungkinan masih ada siswa yang mengalami gejala namun belum melapor. Sebagian besar hanya dirawat di rumah atau di puskesmas,” ujar Frida.

Untuk mengetahui penyebab pasti keracunan, Dinkes telah mengambil langkah cepat dengan mengirim sampel makanan ke laboratorium di Bandung. Pemeriksaan juga mencakup dapur penyedia MBG untuk memastikan sumber kontaminasi.

Kepala Sekolah MAN I Cianjur, Erma Sopiah, membenarkan bahwa hingga Senin malam, 21 siswa telah mendapatkan perawatan di RSUD Cianjur dan RS Bhayangkara. “Sebagian besar siswa lain dirawat di rumah atau sempat mendapatkan pertolongan pertama di Unit Kesehatan Sekolah,” katanya.

Salah satu siswa yang terdampak, M Raihan (16), mengungkapkan bahwa sebelum menyantap makanan, ia sempat mencium bau tidak sedap dari ayam suwir yang menjadi salah satu menu dalam paket MBG. “Beberapa jam setelah makan, saya langsung merasa pusing dan mual,” tuturnya.

Hingga kini, Dinas Kesehatan terus melakukan investigasi menyeluruh guna mencegah kejadian serupa terulang. Pihak sekolah dan orang tua siswa juga diimbau untuk melaporkan gejala sekecil apapun agar bisa ditangani lebih cepat.

Cep Awan

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *