Cianjur, Liputan-6plus.com
Di era serba digital ini, handphone telah bertransformasi menjadi pedang bermata dua bagi anak-anak. Di satu sisi, ia membuka jendela ilmu pengetahuan dan komunikasi tanpa batas.
Namun, di sisi lain, adiksi terhadap layar menyimpan potensi bahaya laten yang mengintai tumbuh kembang mereka. Bagaimana orang tua dapat menyeimbangkan manfaat dan risiko ini?
Menurut Dr. Sharma, seorang pakar teknologi, bahwa kunci utama terletak pada pendekatan proaktif dan terukur.
“Bukan berarti kita melarang total penggunaan handphone karena itu mustahil dan kontraproduktif di zaman sekarang,” ujarnya dengan nada bijak.
“Yang terpenting adalah menanamkan pemahaman sejak dini tentang penggunaan yang sehat dan bertanggung jawab.”
Langkah pertama yang ditekankan Dr. Sharma adalah menetapkan batasan waktu yang jelas dan konsisten.
“Otak anak-anak masih dalam tahap perkembangan, dan paparan layar yang berlebihan dapat mengganggu fokus, pola tidur, bahkan perkembangan sosial-emosional mereka,” jelasnya.
Ia menyarankan untuk memanfaatkan fitur parental control yang tersedia di sebagian besar smartphone dan aplikasi.
Lebih dari sekadar batasan waktu, dia juga menyoroti pentingnya kualitas konten. “Awasi aplikasi dan situs web yang diakses anak-anak. Edukasi mereka tentang bahaya cyberbullying, konten negatif, dan pentingnya privasi di dunia maya.”
Lebih jauh ia menyarankan orang tua untuk aktif mencari aplikasi dan game edukatif yang sesuai dengan usia anak. Peran orang tua sebagai contoh juga tidak kalah krusial.
“Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika orang tua sendiri terus-menerus terpaku pada layar handphone, sulit bagi mereka untuk menuntut hal yang berbeda pada anak-anaknya,” tegas Dr. Sharma.
Ia menganjurkan untuk menciptakan momen-momen bebas gadget di keluarga, seperti saat makan malam atau Quality time.
Terakhir, dirinya menekankan pentingnya komunikasi terbuka. “Ajak anak berdiskusi tentang pengalaman mereka di dunia digital. Dengarkan kekhawatiran mereka dan berikan dukungan jika mereka menghadapi masalah. Jadilah teman dan pemandu mereka di labirin digital ini,” pungkasnya.
Dengan pendekatan yang holistik dan melibatkan pemahaman teknologi, orang tua dapat menjadi garda terdepan dalam melindungi anak-anak dari potensi bahaya handphone sekaligus membekali mereka dengan kecakapan digital yang positif.