Cianjur, Liputan-6plus.com
Gelaran akbar bertajuk “Istighosah Cianjur Ngahiji Ngawujudkeun Jatidiri Tatar Santri” akan diselenggarakan pada Sabtu, 08 September 2025, mulai pukul 19.00 WIB hingga selesai di Amphitheater Alun-Alun Cianjur.
Acara ini merupakan momentum penting bagi para santri dan masyarakat untuk bersatu padu, memanjatkan doa, serta meneguhkan kembali identitas ke-santrian yang menjadi pondasi penting bagi kemajuan bangsa.
Istighosah, sebagai sebuah tradisi spiritual yang mendalam dalam ajaran Islam, bukan sekadar ritual keagamaan. Lebih dari itu, kegiatan ini sarat makna sebagai upaya kolektif untuk memohon pertolongan, keberkahan, dan petunjuk dari Sang Pencipta.
Dalam konteks “Cianjur Ngahiji Ngawujudkeun Jatidiri Tatar Santri,” istighosah menjadi sarana untuk menggalang kekuatan spiritual, mempererat tali silaturahmi antar-santri, dan meningkatkan kesadaran akan peran strategis mereka dalam pembangunan negeri.
Cianjur, yang dikenal sebagai “Kota Santri,” memiliki sejarah panjang dan kontribusi besar dalam pengembangan peradaban Islam di Indonesia. Semangat para pendahulu yang berjuang melalui jalur pendidikan pesantren kini harus terus dijaga dan dilestarikan.
“Jatidiri Tatar Santri” yang dimaksud dalam tema acara ini mencakup nilai-nilai luhur seperti ketakwaan, keilmuan, akhlak mulia, kepedulian sosial, serta semangat juang yang pantang menyerah.
Identitas inilah yang diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, mulai dari persoalan kebangsaan hingga isu-isu global.
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh para santri dari berbagai pondok pesantren di Cianjur, tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum. Kehadiran tokoh-tokoh penting, yang terpampang dalam undangan visual, menandakan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan elemen masyarakat lainnya.
“Diharapkan, istighosah ini akan menjadi pengingat bersama akan pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” unggah akun tersebut dikutip Liputan-6plus.com
Melalui istighosah ini, mari kita bersama-sama merenungkan kembali komitmen kita terhadap pembangunan karakter bangsa yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Dengan memperkuat jati diri santri, kita turut berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil, makmur, dan berakhlak mulia.
“Gerakan Santri Bersatu ini menjadi bukti nyata bahwa kekuatan spiritual dan persatuan adalah kunci utama dalam meraih cita-cita luhur bangsa. Mari kita sambut acara ini dengan penuh antusiasme dan ketulusan hati,” tukasnya.
Cep Awan