CIBODAS,Jabar Liputan-6plus.com
20 Desember 2024 Kebun Raya Cibodas membuka kembali Rumah Kaca
Nepenthes, Kamis (19/12/2024). Pembukaan ini dilakukan setelah proses revitalisasi rumah
kaca selesai dilakukan pada bulan November 2024.
Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr
R Hendrian, mengatakan ini merupakan bagian kerjasama BRIN dengan PT Mitra Natura
Raya sebagai mitra pengelola kebun raya termasuk Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya itu
akan memiliki nilai yang semakin kuat manakala didukung oleh koleksi-koleksi yang juga
bermakna, bermakna secara konservasi juga bermakna secara edukasi.
“Rumah Kaca Nepenthes ini saya berharap ini tidak saja menjadi suatu display menarik bagi
pengunjung siapapun siswa, mahasiswa, peneliti untuk menunjukan keanekeragaman
nepenthes dan carnivor lainnya yang ada di Indonesia maupun tempat lain, tetapi akan sangat
bagus apabila ini menjadi suatu basis penelitian lebih lanjut mengenai carnivora plant akan
sangat baik apabila ini berjalan beriringan. Menurut saya memang tidak boleh ada dikotomi,
ini wisata, ini edukasi, harus berjalan beriringan,” ujarnya saat memberikan sambutan pada
pembukaan kembali Rumah Kaca Nepenthes, Kamis (19/12/2024).
Hendrian berharap BRIN dan MNR bisa mempertahankan idealisme konservasi tersebut.
Salah satunya lewat Rumah Kaca Nepenthes. “Ini sebuah langkah maju yang patut di
apresiasi,” ujarnya.
General Manager Kebun Raya Cibodas, Joko Sulistio mengatakan Kebun Raya Cibodas
merupakan salah satu kebun raya yang dikelola oleh PT Mitra Natura Raya (MNR) sebagai
mitra Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kebun Raya Cibodas merupakan pusat
konservasi tumbuhan ex situ dengan fokus lima pilar kebun raya, yaitu konservasi, penelitian,
edukasi, wisata, dan jasa lingkungan. “Kebun Raya Cibodas kembali membuka Rumah Kaca
Nepenthes yang berfokus pada edukasi dan konservasi Nepenthes dataran tinggi,” ujar Joko.
Tumbuhan yang tersebar di Madagaskar, Kepulauan Seychelles, Srilanka, India, Cina bagian
selatan, Asia Tenggara, Australia, dan Kaledonia Baru ini umumnya dikenal dengan sebutan
kantong semar. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri daun dengan sulur di ujung daunnya yang
termodifikasi menjadi kantung. Bentuk kantong menyerupai bentuk labu dengan bagian ujung
yang membesar. “Kantong semar memiliki corak dan motif yang bervariasi dengan warna-
warna cerah yang akan menarik mangsa, seperti serangga untuk mendekat,” ujarnya.
Keberadaan Rumah Kaca Nepenthes memiliki keterwakilan jenis kantong semar dataran
tinggi yang ada di Indonesia dan menjamin kelestarian kantong semar melalui berbagai upaya
perbanyakan dan penelitian di Kebun Raya Cibodas. Rumah Kaca Nepenthes mulai dirintis
sejak 2009 yang bekerjasama dengan Komunitas Tanaman Karnivora Indonesia (KTKI).
Pengoleksian dari alam tumbuhan berkantong ini melalui kegiatan eksplorasi tumbuhan di
sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua.
Sejarah Rumah Kaca Nepenthes diresmikan bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-
162 Kebun Raya Cibodas yang jatuh pada 11 April 2014. Rumah Kaca Nepenthes ini
dibangun karena kantong semar memiliki nilai konservasi yang sangat tinggi, 37 persen
kantong semar yang ada di dunia merupakan jenis yang terancam punah dengan sebaran
yang sangat terbatas, seperti hutan sekunder, hutan rawa, dan hutan kerangas. Sehingga,
umah Kaca berukuran 12,5 x 7,5 m ini merupakan sarana pendukung dalam bidang
konservasi tumbuhan yang melaksanakan fungsi dari kebun raya yang meliputi nilai-nilai
konservasi, penelitian, edukasi, jasa lingkungan, dan wisata alam. Rumah Kaca Nepenthes
ini juga sebagai media pembelajaran agar masyarakat umum/pengunjung dapat mengetahui
berbagai informasi tentang pembagian bioregion keanekaragaman jenis Nepenthes dataran
tinggi yang ada di Indonesia.
Program revitalisasi Rumah Kaca Nepenthes dilakukan pada April-November 2024 ini
dilakukan oleh PT Mitra Natura Raya, dan re-opening pada 19 Desember 2024. Revitalisasi
ini mengusung konsep baru dalam hal penyempurnaan dan pemeliharaan kantong semar
seperti di habitat aslinya.
Pembukaan kembali Rumah Kaca Nepenthes ini juga dilakukan untuk menarik lebih banyak
pengunjung di Kebun Raya Cibodas.
Rumah Kaca Nepenthes ini menghadirkan lebih banyak
jenis tanaman Nepenthes, sehingga bisa menambah lebih banyak wawasan pengunjung
mengenai tumbuhan pemakan serangga ini. Rumah kaca ini memiliki 80 jenis Nepenthes (180
individu) dengan berbagai keunikannya masing-masing.
“Kami berharap pembukaan kembali Rumah Kaca Nepenthes ini membuat masyarakat lebih
tertarik datang ke Kebun Raya Cibodas, berlibur bersama keluarga, teman dan sahabat
sambil belajar mengenal tanaman yang juga dikenal dengan sebutan kantong semar ini,” ujar
Joko.
Rumah Kaca ini juga terlihat berbeda dari sebelumnya, karena Nepenthes yang ditanam
adalah jenis-jenis yang adaptif dengan micro climate di dalam rumah kaca. Selain itu
ditambahkan infrastruktur pendukung pemeliharaan Nepenthes yang memadai seperti sistem
penyiraman dengan mesin RO (Reverse Osmosis) dengan msiting dan driping. Penambahan
instalasi lampu menggunakan jenis lampu grow light yang aman untuk tumbuhan.
Selain itu dibuat papan informasi tentang keunikan dari jenis-jenis Nepenthes yang ada di
dalam rumah kaca tersebut. Dengan peningkatan kualiatas maupun kuantitas dari rumah kaca
tersebut, diharapkan Nepenthes tetap terjaga dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Waktu kunjungan Rumah Kaca Nepenthes Kebun Raya Cibodas yaitu pada hari Selasa –
Minggu, jam 08.00 – 16.00 WIB.
Yudi Farrell
Kontak Media:
Desy Susilawati
SPV Corporate Communication PT. Mitra Natura Raya
081513199244